Empat hari di Rumah sakit dengan infus di tangan,perut mual,kepala pusing dan badan panas.Setiap hari hanya di sediakan bubur membuat nafsu makan semakin hilang,belum ditambah lagi dengan aroma obat yang membuat kepala semakin pusing.Paling tidak itulah pengalaman pertama dalam hidup saya masuk Rumah sakit.Dan penyakit malaria lah yang membuatku seperti itu.Wajar memang karena waktu itu saya tinggal di daerah endemis malaria yaitu di Ternate,kota kecil di Propinsi Maluku Utara.Saat hari kelima saya minta kepada dokter untuk pulang karena kondisi sudah lebih baik,badan sudah tidak lagi panas,perut sudah bias terima makanan walaupun sedikit,tinggal kepala yang masih terasa sedikit pusing.Walaupun malaria masih positif tapi dokter mengizinkan pulang dan rawat jalan dirumah.
Setelah kurang lebih 1 minggu rawat jalan ,kemudian saya kontrol lagi ke dokter dan Alhamdulillah malaria sudah negatif.Dan dokter menyarankan untuk istirahat dulu pemulihan,akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke daerah asal di Jakarta agar pemulihan lebih cepat dan sampai saya tulis artikel ini saya masih dalam masa pemulihan,badan masih terasa lemas karena memang butuh waktu cukup lama untuk kembali fit.
Berikut data dan fakta tentang malaria yang coba saya ambil dari berbagai sumber yang mungkin berguna buat sobat sekalian.Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Apabila nyamuk pembawa parasit ini menggigit anda, parasit dapat masuk ke dalam darah anda.
Parasit tersebut bertelur, yang kemudian akan berkembang, melakukan replikasi sehingga menjadi banyak, dan parasit tersebut hidup dari sel darah anda sampai anda menjadi sakit. Jika tidak dilakukan pengobatan, malaria dapat sangat fatal sehingga berakibat pada kematian seseorang.
Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik. Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).
Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian. Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.
Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.
Apa saja gejala dan tanda-tanda malaria?
Berikut ini adalah gejala-gejala malaria antara lain:
1. Demam tinggi
2. Perasaan dingin atau kaku pada seluruh tubuh.
3. Gemetar sampai bergoncang.
4. Keluar keringat berlebihan.
5. Tubuh terasa lemas, lelah.
6. Ketidaknyamanan yang disebut dengan malaise (rasa tidak enak pada tubuh) dan nyeri pada seluruh tubuh.
7. Sakit kepala
8. Rasa mual.
9. Muntah-muntah.
Dimana biasanya malaria dijumpai?
Malaria merupakan suatu masalah kesehatan yang banyak terjadi pada negara-negara tropis. Malaria juga dapat menjadi suatu masalah bagi orang-orang yang berkunjung ke negara-negara tropis tersebut. Jika anda bepergian atau traveling pada suatu daerah tropis atau ke suatu negara dimana kasus malaria sering terjadi di sana, anda sebaiknya berhati-hati akan rersiko penularan malaria dan lakukanlah tindakan pencegahan sebelum terserang penyakit ini.
Di indonesia endemis tinggi dengan annual parasite incidence (API) lebih dari lima per 1.000 penduduk ada di Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sumatera Utara (Kabupaten Nias dan Nias Selatan), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan daerah yang termasuk dalam endemis sedang dengan wilayah API berkisar antara satu sampai kurang dari lima per 1.000 penduduk ada di banyak daerah antara lain Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Kabupaten Siemeulue), Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau (Kabupaten Lingga), Provinsi Jambi (Kabupaten Batang Hari, Merangin, dan Sorolangun), Kalimantan Tengah (Kabupaten Sukamara, Kota Waringin Barat, Mura), Sulawesi Tengah (Kabupaten Toli-toli, Banggai, Banggai Kepulauan, Poso), Sulawesi Tenggara (Kabupaten Muna), Nusa Tenggara Barat (Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima, dan Sumbawa), Jawa Tengah (Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Pekalongan, dan Sragen), serta Jawa Barat (Sukabumi, Garut, Ciamis).
Sedangkan daerah yang termasuk dalam endemis sedang dengan wilayah API berkisar antara satu sampai kurang dari lima per 1.000 penduduk ada di banyak daerah antara lain Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Kabupaten Siemeulue), Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau (Kabupaten Lingga), Provinsi Jambi (Kabupaten Batang Hari, Merangin, dan Sorolangun), Kalimantan Tengah (Kabupaten Sukamara, Kota Waringin Barat, Mura), Sulawesi Tengah (Kabupaten Toli-toli, Banggai, Banggai Kepulauan, Poso), Sulawesi Tenggara (Kabupaten Muna), Nusa Tenggara Barat (Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima, dan Sumbawa), Jawa Tengah (Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Pekalongan, dan Sragen), serta Jawa Barat (Sukabumi, Garut, Ciamis).
Adapun wilayah non endemis yang tidak terdapat penularan malaria (daerah bebas malaria) antara lain Provinsi DKI Jakarta (Kepulauan Seribu), Bali, Kepulauan Riau (Kota Batam). "Wilayah yang endemisnya rendah ada di sebagian Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Wilayah ini API-nya nol sampai satu per 1.000 penduduk.
Bagaimana anda dapat melindungi diri anda dari malaria?
Anda sebaiknya melakukan apapun yang anda bisa lakukan untuk menjaga diri anda dari gigitan nyamuk.
Anda sebaiknya melakukan apapun yang anda bisa lakukan untuk menjaga diri anda dari gigitan nyamuk.
Jika bisa, tidurlah dalam ruangan yang terpasang kelambu pada jendela dan pintunya sehingga nyamuk tidak bisa masuk. Gunakan atau pasang juga kelambu pada tempat tidur anda.Sepanjang malam, pakailah celana berwarna terang dan kemeja baju lengan panjang. Adalah penting untuk melindungi diri anda dengan sebuah obat semprot penolak hama khususnya nyamuk yang berisi bahan kimia yang disebut dengan DEET kurang dari 35%. Hindari keluar rumah malam hari tanpa menggunakan pelindung, dimana pada malam hari nyamuk-nyamuk biasanya bersifat lebih aktif dan berpotensi tinggi terjadinya gigitan. Obat-obatan medis juga tersedia untuk membantu mencegah malaria.
Yang paling penting adalah tetap jaga kondisi tubuh dengan mengkonsumsi vitamin,makan teratur dan istirahat yang cukup,karena malaria akan mudah menyerang kita jika kondisi tubuh lemah,khususnya untuk yang tinggal di daerah endemis malaria.
Jika ingin bepergian ke daerah yang rawan malaria sebaiknya minum obat anti malaria 1 atau 2 minggu sebelum berangkat atau minta resep dari dokter.( Dari berbagai sumber )
Terima kasih mudah - mudahan bermanfaat...
0 komentar:
Post a Comment